Beranda

Senin, 20 Agustus 2007

Kumpulan Catatan

Peringatan Isra Mi’raj oleh Agus Salim Dasuki, Drs.H. M.Eng. Sekretaris Jendral ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia)

Hari Minggu, 19 Agustus 2007
Acara dimulai tepat Jam 20.00 WIB
Mc membacakan susunan acara mulai dari
Pembacaan Al Qur’an oleh Haromain dan Saritilawah oleh Fahsa
Kata Sambutan oleh Ketua RISA Mersa Suharbono
Kata Sambutan oleh Ketua Pengurus YALMIC Bp. Bey Yoesoef
Dilanjutkan dengan acara Tausyiah oleh Bapak Agus Salim Dasuki

PEMAHAMAN ISRA & MI’RAJ

  1. IMAN ADALAH LANDASAN UNTUK MEMAHAMI ISRA & MI’RAJ
  2. RASULULLAH DIJALANKAN ALLAH DALAM ISRA & MI’RAJ, SEHINGGA TIDAK BISA DENGAN URUSAN DUNIA.
  3. ISRA & MI’RAJ DI LAKSANAKAN PADA BULAN KESEDIHAN (MENINGGALNYA KHADIJAH), SEKALIGUS SEBAGAI IMBALAN KEPRIHATINAN RASULULLAH.
  4. YANG DIJALANKAN ADALAH ROH DAN JASAD
5. PERINTAH SHOLAT ADALAH BUAH DARI IBADAH & MI’RAJ.

DOA PENUTUP

ياأرحمرالرحمين . ارحمنا .

دعوهم فيها سبحنك اللهم و تحيتهم فيها سلم واخردعوهم ان الحمد لله

رب العالمين

“ YAA ARHAMARROOHIMIIN IRHAMNAA 3X. ”
DA’WAAHUM FIIHA SUBHAANAKALLAHUMMA WATAHIYYATUHUM FIIHASSALAAM WA AAKHIRU DA’WAAHUM ANILHAMDULILLAHI ROBBIL’AALAMIIN.”

Arti singkatnya sebagai berikut :

Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang 3 x
Maha suci engkau ya Allah.
Kami memohon keselamatan kita semua daripada akhirnya semoga
sebagai awal ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SAW yang
menguasai alam semesta ini.
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.


DURHAKA KEPADA ORANG TUA ADALAH DOSA BESAR

I. DALAM POSISI SEBAGAI ANAK.

Qs. 6 (AlAn’am)  ayat 151
.....berbuat baiklah terhadap kedua orang tuamu dan ....

Qs. 17 (Al-Isra’) ayat 23-24
.....dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapakmu dengan sebaik baiknya, jika keduanya berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kata “AH (Perkataan kasar) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya serta berdoalah :
“Wahai Robbku, kasihanilah kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasihi aku di waktu kecil.”


MENGHORMATI ORANG TUA YANG SUDAH WAFAT
1. Mendoakan orang tua kepada Allah SWT supaya :
a. Diterima segala amal ibadahnya.
b. Diampuni segala dosanya
c. Diterima disisi Allah dan ditempatkan di tempat terbaik
2. Menyambung tali silaturahmi dengan kolega kolega yang masih hidup.
3. Melakukan kesukaan dan kebiasaan yang baik dari orang tua.
4. menghindarkan sikap buruk dan hal-hal tidak baik yang pernah dilakukan kedua orang tua.

II DALAM POSISI SEBAGAI ORANG TUA

Orang tua mempunyai kewajiban kepada anak-anaknya, meliputi :
1. Memberikan nama yang baik.
2. Men-azankan (bagi anak laki-laki) atau membaca qomat (bagi anak perempuan)
3. Meng-halalulkan pada usia 7 (sujud) haiz atau sanadnya (hukumnya sunat)
4. Memberikan pendidikan kepada anak, seperti :
a. Pendidikan spiritual.
b. Pendidikan inteleqtual
c. Pendidikan emosional
d. Pembinaan jasad (makan halal, kesehatan dsb)
5. Membimbing anak-anak agar mempelajari memahami dan mengamalkan surat Luqman (Qs.31 ayat 12 s/d 19 yang intinya menyangkut :
a. Bersyukurlah kepada Allah, dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur kepada dirinya sendiri.
b. Janganlah kamu mempersekutukan Allah karena mempersekutukan (Syirik) itu adalah kezaliman yang besar.
c. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, ibu telah mengandung / melahirkan dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah.
d. Bersyukurlah kepada Allah dan juga kepada kedua orang tuamu
e. Setiap perbuatan baik sebesar biji sawipun dan berada dalam batu, di langit, di lautan ataupun didalam bumi, niscaya Allah akan membalasnya.
f. Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar.
g. Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)
h. Janganlah bersikap sombong lagi membangga-banggakan diri
i. Sederhanakanlah dalam berjalan, rendahkanlah suaramu dalam berbicara / berkomunikasi, seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

ORANG TUA HARUS MEMBUAT DIRINYA SEBAGAI PANUTAN BAGI ANAK-ANAKNYA, BAIK KEHIDUPAN SEBAGAI SEORANG MUKMIN DAN SEBAGAI ORANG BIJAK DAN BERWIBAWA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI. BERKOMUNIKASI DAN BERDIALOG DENGAN ANAKNYA, TETAPI TEGAS MENYANGKUT AQIDAH. DURHAKA TIDAKNYA SEORANG ANAK TERGANTUNG SIKAP ORANG TUA DAN PERMASALAHANNYA.
TETAPI WALAU BAGAIMANAPUN SEORANG ANAK TIDAK BOLEH MEMBENTAK DAN BERKATA KASAR SERTA DENDAM KEPADA ORANG TUA


DISAMPING DALAM AYAT-AYAT AL-QUR’AN JUGA BANYAK HADIS MENYANGKUT SIKAP ANAK TERHADAP ORANG TUA DAN SEBALIKNYA SIKAP ORANG TUA TERHADAP ANAK.


AL MUKHLISIN 16 JUMADIL AWAL 1428 H
2 JUNI 2007


ILMU HADITS

HADITS = “SEGALA SESUATU YANG TERKAIT DENGAN PERKATAAN, PERBUATAN DAN SIKAP NABI TERHADAP PERBUATAN SAHABAT DIHADAPAN NABI.”

KWALITAS HADITS

I. HADITS SHAHIH -->PASTI – BENAR – SAH (TERJAMIN UNTUK SUNNAH)

1. MUTAWATIR --> BANYAK JALUR.

2. MASHUT --> 2(DUA) JALUR

3. AHAD --> HANYA 1 (SATU) JALUR.

II. HADITS HASAN --> BAIK – MASIH BAIK (BOLEH UNTUK IBADAH)

III. HADITS DLOIF --> LEMAH (SEKEDAR UNTUK MENDORONG BERIBADAH)

IV. HADITS MAUDLU --> (PALSU WAJIB DITOLAK)

SANAD = SUMBER HADITS

MENENTUKAN KWALITAS HADITS

1. SANAD HADITS --> UNTUK SILSILAH PENYAMPAIAN HADITS PERTAMA SAMPAI PENYAMPAIAN TERAKHIR

(JARAK WAKTU DI LAKUKAN PENILAIAN).

NABI --> 1) SAHABAT --> 2) TABIIN --> 3) TABIIN - TABIIN --> DAN SETERUSNYA --> PERAWI

  1. MATAN HADITS = ISI HADITS (materi) (TIDAK SAH BILA BERTENTANGAN DENGAN AL QUR’AN DAN AKAL SEHAT).
  2. PERAWI HADITS = PENYUSUNAN / PENYAMPAI TERAKHIR (BUKHORI – MUSLIM – TARMIZI DAN LAIN-LAIN)

Add to Technorati Favorites

Tidak ada komentar: